Specification of services adalah suatu spesifikasi yang sudah ditentukan dan dijadikan persyaratan minimal untuk melakukan suatu kegiatan atau aktifitas agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan membuat, menyampaikan, dan menangkap apa yang sedang diinginkan diluar sana agar dapat memperoleh penghasilan dan mempertahankan bisnisnya. Business Model seperti blueprint untuk strategi yang akan diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan sistem. Semua pelaku bisnis harus memiliki pemahaman yang sama terhadap Business Model sehingga diperlukan sebuah konsep yang dapat memberikan satu gambaran standar. Konsep ini harus simple, relevan dan mudah dipahami secara intuitif.
Ada 9 konsep Building Blocks, konsep ini telah diaplikasikan dan diuji coba di seluruh dunia dan telah digunakan di beberapa organisasi, seperti IBM, Ericsson, Deloitte, the Public Works and Government Services of Canada dan banyak lagi. 9 Building Blocks adalah konsep yang dapat mendeskripsikan bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan pendapatan. Konsepnya sebagai berikut:
- Customer Segments (CS) Customer Segments menunjukkan sekelompok orang atau organisasi berbeda, yang ingin dilayani perusahaan. Customer adalah inti dari semua Business Model. Tanpa customer, perusahaan tidak akan mampu bertahan lama.
2. Value Propositions (VP)
Value Proposition mendeskripsikan sejumlah produk atau layanan yang memberikan nilai (value) untuk segmen customer yang spesifik. Value Proposition adalah alasan mengapa customer berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain.
3. Channels (CH)
Channels mendeskripsikan bagaimana perusahaan berkomunikasi dan menggapai segmen customer mereka untuk men-deliver Value Proposition. Komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan interface antara perusahaan dan pelanggan.
4. Customer Relationship (CR)
Customer Relationship mendeskripsikan jenis relasi yang dibangun perusahaan dengan pelanggan. Perusahaan harus menentukan jenis relasi dengan pelanggan, apakah personal atau automated.
5. Revenue Streams
Revenue Streams merepresentasikan cash yang di-generate dari tiap Customer Segment (biaya harus dikurangi dari pendapatan/revenue untuk mendapatkan nilai keuntungan). Perusahaan harus mengetahui value apa yang membuat Customer Segment mau membayar.
6. Key Activities
Key Activities mendeskripsikan hal-hal penting yang harus dilakukan perusahaan agar Business Model-nya berjalan. Key Activities dapat dikategorikan menjadi Production, Problem Solving dan Platform/Network.
Key Activities mendeskripsikan hal-hal penting yang harus dilakukan perusahaan agar Business Model-nya berjalan. Key Activities dapat dikategorikan menjadi Production, Problem Solving dan Platform/Network.
7. Key Resources
Key Resources mendeskripsikan aset atau sumber daya yang sangat penting (aset kunci) yang diperlukan untuk membuat sebuah Business Model berjalan. Sumber daya ini memungkinkan perusahaan untuk membuat dan menawarkan Value Proposition, menggapai pasar, me- maintain hubungan dengan Customer Segments dan mendapatkan revenue.
8. Key Partnership
Key Partnership mendeskripsikan jaringan supplier atau partner yang membuat sebuah Business Model berjalan. Perusahaan membentuk relasi dengan partner untuk banyak alasan sehingga partnership menjadi hal yang sangat penting bagi banyak Business Model.
9. Cost Structure
Cost Structure mendeskripsikan semua biaya yang muncul untuk menjalankan sebuah Business Model. Biaya akan muncul ketika perusahaan membuat dan mengirimkan sesuatu, dan lain-lain. Biaya-biaya tersebut akan mudah diidentifikasi setelah mendefinisikan Key Resources, Key Activities dan Key Partnership.
1. Specification Of Services
Pelayanan adalah suatu aktifitas atau serangkaian aktifitas interaksi antara produsen dengan konsumen yang melibatkan usaha-usaha dan menggunakan peralatan dalam menghasilkan produk-produk yang bersifat tidak kasat mata. Dalam sistem manajemen pelayanan berarti memberikan panduan kepada yang melaksanakan ITSM, bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan dan proses sentral yang beroperasi di semua tahapan siklus hidup layanan ITIL.
Dengan demikian Service Strategy / Service Strategy adalah untuk melihat perspektif / sudut pandang, posisi, rencana masa depan dan IT Model penyedia layanan harus dijalankan untuk mendukung perusahaan membuat organisasi.
JENIS LAYANAN DALAM TI
1. Service Strategy (SS)
meliputi perencanaan strategis manajemen layanan dan keterpaduan pelayanan dengan strategi bisnis.
2. Service Desgin (SD)
Yaitu outlines desain dan pengembangan layanan jasa dan proses manajemen.
3. Service Transition (ST)
Mengilustrasikan bagaimana persyaratan tahapan sebelumnya (strategi dan desain) untuk layanan yang berkelanjutan dan dapat dipertahankan.
4. Service Operation (SO)
Meliputi penyampaianyang efektif dan efisien dan dukungan layanan,juga menyediakan referensi untuk kegiatanoperasional dalam proses-proses lain.
5. Continual Service Improvement (CSI)
Perbaikan layanan yang berkelanjutan dan pengukuran kinerja proses yang diperlukan untuk layanan
STRATEGI LAYANAN IT SERVICE MANAGEMENT (ITSM)
Penyedia layanan harus didasarkan atas dasar pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk tetapi mereka membeli kepuasan. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses, layanan yang disediakan harus dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan nilai yang cukup dalam bentuk manfaat yang ingin dicapai pelanggan.
Mencapai pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan pelanggan, dalam hal apa kebutuhannya, juga membutuhkan pemahaman yang jelas tentang apa yang pelanggan butuhkan.
Terlepas dari konteks di mana penyedia layanan beroperasi, Strategi layanan juga harus didasarkan pada pengakuan yang jelas dari keberadaan kompetisi, kesadaran bahwa masing- masing pihak memiliki pilihan, dan pandangan tentang bagaimana penyedia layanan akan membedakan dirinya dalam kompetisi. Semua penyedia layanan membutuhkan strategi layanan.
JENIS PENYEDIA LAYANAN TI
Sangat penting untuk mengenali berbagai macam jenis tipe penyedia layanan TI, walaupun akan memiliki kesamaan dalam kaitannya dengan menajemen pelayanan. Dalam prakteknya, terdapatnya banyak sekali variasi dari jenis penyedia layanan TI. Penyedia yang berbeda ditandai dengan hubungan mereka dengan pelanggan dan posisi mereka dalam kaitannya dengan usaha atau layanan bisnis mereka. Hal ini membantu untuk menyederhanakan kompleksitas dan mengidentifikasi sejumlah kecil jenis penyedia yang mewakili variasi lebih luas dalam pasar.
Penyederhanaan ini mengarah ke tiga jenis berikut:
1. Tipe 1: Penyedia layanan internal:
Tipe ini merupakan jenis unit in-house IT yang biasanya diposisikan dalam unit bisnis yang mereka layani, meskipun umumnya untuk unit skala kecil unit IT ini akan dikonsolidasikan ke departemen IT perusahaan yang memiliki kepentingan sebagai penyeimbang, tuntutan dan prioritas dari korporasi organisasi ini adalah terhadap setiap individu unit bisnis.
2. Tipe 2: Unit penyedia layanan bersama:
Pada tipe ini berbagai fungsi cakupan luas, dianggap sebagai non-inti untuk bisnis, dikelompokkan bersama ke unit pelayanan perusahaan bersama. Fungsi yang terlibat biasanya adalah bidang IT, Keuangan dan SDM, terkadang juga pelayanan hukum, logistik, dan fasilitas manajemen.
3. Tipe 3: Penyedia layanan eksternal:
Tipe ini merupakan sebuah entitas komersil yang terpisah dari bisnis yang dilayaninya, dan beroperasi sebagai bisnis kompetitif dalam pasar.
2. Business Model
Sebuah model bisnis menggambarkan ide tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai-nilai dari dua bentuk ekonomi, sosial atau lainnya. Model bisnis jangka Oleh karena itu, model bisnis digunakan untuk berbagai dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek fundamental dari bisnis, yang mencakup apa yang Anda tawarkan, strategi, infrastruktur , struktur organisasi, praktik bisnis dan proses kebijaan serta operasional politik.
TIPOLOGI MODEL BISNIS
Tipologi model bisnis secara elektronik (e-business) dibagi menjadi lima macam model berdasarkan tingkat control ekonomis dan tingkat nilai integrasinya, yaitu:
- Agora, adalah suatu e-business yang merupakan suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi.
- Agregasi (aggregations), adalah e-business yang menggabungkan (Agregasi) beberapa pemasok kedalam satu buah took online yang nyaman.
- Aliansi (alliance) adalah kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan teertentu. (control mengorganisasikan sendiri, agregasi tinggi).
- Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrasi vertikal yang menambah nilai ke input berikutnya.
- Jaringan distrubusi (distributive network) menyediakan jasa mengalokasikan dan mendistribusikan dari pada memproduksi dan membeli barang-barang, jasa dan informasi.
KEUNTUNGAN PENERAPAN MODEL BISNIS
1. Membantu perusahaan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana, di mana, dan kapan produk yang dihasilkan akan berfungsi optimal. Informasi ini diperoleh melalui proses simulasi untuk produk. Misalnya, produk pricing kebijakan akan mempengaruhi jumlah produk yang dijual. Dengan informasi ini, perusahaan akan mengevaluasi apakah model ini dirancang untuk bersaing di pasar.
2. Sebuah model bisnis yang baik akan melemahkan persaingan. Jika perusahaan mampu mengidentifikasi kelemahan dalam model bisnis pesaing, perusahaan dapat menentukan model bisnis yang dapat menutup kesenjangan kelemanah. Hal ini akan mengakibatkan munculnya produk-produk perusahaan pengganti yang memiliki nilai lebih dari pesaing.
3. Merubah pesaing menjadi sekutu. Hal ini sebagai akibat karena perusahaan Anda mampu mengidentifikasi kelembahan bisnis kompetitor, dan sebaliknya. Sebagai solusi, maka dibuatlah produk komplementer untuk saling melengkapi.
CONTOH MODEL BISNIS
Berikut adalah gambaran untuk jenis model bisnis :
- Monopoli Waralaba adalah praktek menggunakan model bisnis yang sukses lain perusahaan. Untuk pemilik waralaba, waralaba adalah sebuah alternatif untuk ‘toko rantai’ bangunan untuk mendistribusikan barang dan menghindari investasi dan kewajiban atas rantai. Keberhasilan franchisor adalah keberhasilan dari franchisee. Franchisee ini dikatakan memiliki insentif yang lebih besar daripada karyawan langsung karena ia memiliki kepentingan langsung dalam bisnis.
- Model Bisnis Kolektif Bisnis organisasi atau asosiasi biasanya terdiri dari jumlah relatif besar dari bisnis , tradespersons atau profesional di bidang yang sama atau terkait usaha, yang kolam sumber daya, informasi saham atau memberikan manfaat lain bagi anggotanya.
- Model Penjualan Langsung Penjualan langsung adalah pemasaran dan penjualan produk kepada konsumen secara langsung. Penjualan biasanya dilakukan melalui rencana partai , satu-ke-satu demonstrasi produk. Definisi dari Penjualan Langsung adalah: “Presentasi pribadi langsung, demonstrasi (pengenalan), dan penjualan produk dan jasa kepada konsumen, biasanya di rumah mereka atau di pekerjaan mereka”
Service Management System
Keberhasilan setiap perusahaan terletak pada kemampuannya untuk mengatur tugas sehari-hari secara efisien. Meski demikian, pengorganisasian proses internal dapat memakan waktu. Untungnya, teknologi ada di sini untuk membantu pebisnis, terutama melalui bantuan yang diberikan oleh Sistem Manajemen Layanan.
Seberapa rumit Sistem Manajemen Layanan? Ini dapat membantu bisnis apa pun jenisnya, untuk melacak proses sehari-hari mereka, seperti berbagai operasi, melacak biaya, mengontrol berbagai aspek, membantu dalam pembuatan dan pengelolaan basis data internal, dan sebagainya. Sistem perangkat lunak bisnis seperti itu lebih dari diterima untuk perusahaan mana pun, karena ini menghemat waktu dan upaya yang berharga, memungkinkan Anda dan anggota tim Anda untuk mengurus hal-hal yang paling penting dahulu.
Jadi, seperti yang Anda lihat, Sistem Manajemen Layanan adalah sistem lengkap yang diciptakan untuk melayani kebutuhan dan tujuan perusahaan yang berorientasi layanan. Sistem ini terkait dengan departemen TI suatu organisasi, meskipun itu hanya sebagian kecil dari departemen ini. Tidak masalah dalam bidang aktivitas apa yang perusahaan aktifkan, karena Sistem Manajemen Layanan menyediakan sistem inti yang bekerja sama dalam setiap kasus. Sistem Manajemen Layanan pada dasarnya menjadi kerangka untuk perencanaan, pengembangan dan juga pengiriman berbagai layanan. Jadi, terlepas dari apakah Anda berada di industri makanan, mode, atau kesehatan, itu akan membantu Anda dengan cara yang sama, memungkinkan organisasi Anda menjadi efisien dan dapat diandalkan.
Keberhasilan setiap perusahaan terletak pada kemampuannya untuk mengatur tugas sehari-hari secara efisien. Meski demikian, pengorganisasian proses internal dapat memakan waktu. Untungnya, teknologi ada di sini untuk membantu pebisnis, terutama melalui bantuan yang diberikan oleh Sistem Manajemen Layanan.
Seberapa rumit Sistem Manajemen Layanan? Ini dapat membantu bisnis apa pun jenisnya, untuk melacak proses sehari-hari mereka, seperti berbagai operasi, melacak biaya, mengontrol berbagai aspek, membantu dalam pembuatan dan pengelolaan basis data internal, dan sebagainya. Sistem perangkat lunak bisnis seperti itu lebih dari diterima untuk perusahaan mana pun, karena ini menghemat waktu dan upaya yang berharga, memungkinkan Anda dan anggota tim Anda untuk mengurus hal-hal yang paling penting dahulu.
Jadi, seperti yang Anda lihat, Sistem Manajemen Layanan adalah sistem lengkap yang diciptakan untuk melayani kebutuhan dan tujuan perusahaan yang berorientasi layanan. Sistem ini terkait dengan departemen TI suatu organisasi, meskipun itu hanya sebagian kecil dari departemen ini. Tidak masalah dalam bidang aktivitas apa yang perusahaan aktifkan, karena Sistem Manajemen Layanan menyediakan sistem inti yang bekerja sama dalam setiap kasus. Sistem Manajemen Layanan pada dasarnya menjadi kerangka untuk perencanaan, pengembangan dan juga pengiriman berbagai layanan. Jadi, terlepas dari apakah Anda berada di industri makanan, mode, atau kesehatan, itu akan membantu Anda dengan cara yang sama, memungkinkan organisasi Anda menjadi efisien dan dapat diandalkan.
- Total Quality Management (TQM) TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
- Sig Sigma Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
- Business Process Management (BPM) BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
- Capability Maturity Model Integration (CMMI) CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.
REFERENSI:
https://quadrantalpha.com/what-is-service-management-system/
https://ipqi.org/apakah-business-model-itu/
https://naufalakmalfauzi.wordpress.com/2017/03/17/manajemen-layanan-sistem-informasi/
http://mysim2322.blogspot.com/2017/12/model-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar