ANALISA MENGAPA BUDAYA PENTING DALAM SISTEM INFORMASI
Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Begitulah, misalnya, banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku. Terutama masalah pornografi, dimanasekarang wanita-wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend mode dari Amerika dan Eropa yang dalam berbusana cenderung minim, kemudian ditiru habis-habisan. Sehingga kalau kita berjalan-jalan di mal atau tempat publik sangat mudah menemui wanita Indonesia yang berpakaian serba minim mengumbar aurat.
Di mana budaya itu sangat bertentangan dengan norma yang ada di Indonesia. Belum lagi maraknya kehidupan free sex di kalangan remaja masa kini. Pengaruh informasi terhadap budaya ini memang menyebabkan pengaruh yang paling parah. Kalau di negara Indonesia ini hamper semua masyarakatnya telah mengikuti budaya yang seperti di Amerika dan Eropa, pasti akan ada perpecahan dari dalam negeri ini, akan ada pertentangan yang mungkin akan berdampak buruk bila orang yang mengikuti gaya Eropa dan Amerika itu melawan. Karena kalau mereka melawan, mereka akan berfikir negara Indonesia ini seperti negara luar yang bebas. Jadi mereka akan melakukan tindakan yang bebas sesuka hati mereka untuk mempertahankan gaya yang ditiru oleh mereka.
Penulis berpendapat bahwa kesuksesan atau optimalisasi pemanfaatan TI di dalam bisnis atau organisasi juga ditentukan oleh aktor yang terdapat di dalam sistem tersebut, yaitu manusia, baik berperan sebagai pengguna (user),pembuat keputusan (decision maker), pengembang (developer, termasuk sebagai designer dan programmer), peneliti (researcher ),serta maintenance operator. Dengan demikian, kita mungkin melupakan satu komponen penting, yaitu aktor, atau manusia tersebut, yang memiliki aspek budaya, karena memang merupakan salah satu komponen dalam sistem budaya (cultural system). Tulisan ini ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa penelitian mengenai aspek budaya pada SI atau TI menjadi signifikan manfaatnya
TI atau dalam ruang lingkup yang lebih luas, SI, adalah suatu sistem budaya. Hal ini menyebabkan optimalisasi penggunaan TI juga sangat ditentukan oleh aspek budaya. Dengan demikian, riset mengenai aspek budaya dalam SI atau TI menjadi penting. Aspek budaya dalam SI atau TI dapat dikategorikan atas 4 kelompok, yaitu
(1) budaya sebagai input,
(2) budaya sebagai proses,
(3) budaya sebagai dampak, serta
(4) budaya sebagai akselerator.
Umumnya penelitian mengenai aspek budaya pada SI atau TI masih menggunakan pendekatan empiris atau positivistik yang kuantitatif. Masih sedikit penelitian yang menggunakan pendekatan interpretif, apalagi critical theory. Ini sesuai dengan kondisi yang digambarkan Klein [16] bahwa pendekatan interpretif masih belum sepenuhnya diterima sebagai pendekatan ilmiah dalam penelitian. Sementara itu, critical theory masih berada di dalam ranah ilmu sosial atau budaya
murni, belum banyak diadopsi di ranah SI.
REFERENSI:
http://jsi.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/view/245/71
https://afdhalrizqi.wordpress.com/2011/03/02/keterkaitan-antara-ilmu-budaya-dan-sistem-informasi/
Tugas Ilmu Budaya Dasar: Muhammad Zaki Laudrian